Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor tersebut, fan banyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan(fan meja atau dinding, sistem pendingin pada kendaraan,ventilasi dan juga supply udara untuk proses pembakaran (seperti pada boiler).
Di dalam suatu pembangkit listrik tenaga uap sering kita jumpai banyak macam fan.Fan
tersebut memiliki desain dan cara yang berbeda dalam pemeliharaannya.
Dengan tulisan ini diharap pembaca akan memahami prinsip kerja, fungsi,cara pemeliharaan dan trouble shooting nya.
Berdasarkan prinsip kerjanya, fan dbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk membangkitkan atau meningkatkan tekanan aliran fluida gas. Mirip dengan pompa sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet yang berada di pusat putaran fan sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros fan akibat gaya sentrifugal dari sudu-sudu fan yang berputar. Pada debit aliran yang sama, fan sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet yang lebih besar dibandingkan dengan fan aksial. Pada dunia industri fan ini sering diberi istilah blower.Sisi inlet fan sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu inlet saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan didapatkan debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single inlet. Karakteristik performansi dari fan sentrifugal tergantung pada jenis dari bentuk sudu fan yang digunakan.
Fan sentrifugal double inlet |
Secara umum bentuk sudu fan sentrifugal ada tiga jenis yakni :
- Backward Curved Blades.
- Sudu Lurus (Straight Blade).
- Forward Curved blades.
2. Fan Aksial
Sesuai dengan namanya, Axial Fan menghasilkan aliran fluida gas dengan arah yang searah dengan poros kerja fan tersebut. Fan tipe ini adalah yang paling banyak penggunaannya di kehidupan sekitar kita. Hal tersebut tidak terlepas dari kemudahan desain serta harga yang lebih ekonomis jikadibandingkan dengan fan sentrifugal. Karena desainnya yang tidak terlalu rumit serta dapat
menghasilkan flow yang besar,fan ini banyak digunakan sebagai alat pendingin pada berbagai
keperluan. Dari pendingin CPU,hingga komponen pendingin mesin kendaraan bermotor
menggunakan fan tipe aksial.
Axial Fan |
Seal Air Fan |
PERALATAN UTAMA FAN DAN FUNGSI
1. MotorMotor berfungsi sebagai penggerak poros fan.
2. Bearing
Sebagai bantalan poros fan.
3. Cover bearing Rumah/pelindung bearing.
4. Flexible cooling water Sebagai pendingin bearing.
5. Poros
Penahan impeller.
6. Impeller
Sebagai pendorong/penekan udara.
7. Damper
Pengatur jumlah udara yang masuk ke fan.
8. Casing fan Rumah impeller.
9. Piston penggerak Penggerak damper.
10. Linkage
Penghubung pneumatic dan poros damper
11. Coupling
Penghubung antara poros fan dan motor.
Kegiatan Inspeksi pada Fan
1. Inspeksi
setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. Antara lain :- Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Dengan cara pengecekan keseimbangan.
- Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan.
- Periksa Variable inlet vanes (periksa bearing,baut bearing, melancarkan lingkage, melancarkan blades).
- Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang.
- Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan, dan juga baut pengikat motor.
- Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poros fan, dan allignment ulang bila diperlukan.
2. Pondasi
Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkan bila diperlukan.3. Vibrasi
Fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller.Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika :
- Kegagalan bearing
- Kegagalan koupling
- Baut longgar
- Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan.
4. Pelumasan
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan saat melakukan pelumasan antara lain :- Kondisi bearing
- Viskositas oli
- Kualitas
- Kuantitas
- Pengisian oli melalui lubang yang berada diatas rumah bearing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar