Macam-Macam Sistem di PLTU - Electricity Live

Blog khusus seputar | Ilmu | Pengetahuan | Tentang Pembangkit Listrik ada di @electricitylive

Post

Post Top Ad

Jumat, 18 Oktober 2019

Macam-Macam Sistem di PLTU

Ada beberapa macam sistem di PLTU antara lain :
  • Sistem Air Pengisi Boiler
  • Sistem Udara & Pembakaran di Boiler
  • Sistem Bahan Bakar

Sistem Air Pengisi Boiler

Sistem air pengisi adalah merupakan kelanjutan dari sistem air kondensat. Penampung akhir dari sistem air kondensat adalah deaerator yang merupakan pemasok air kesisi hisap pompa air pengisi.  Mulai  dari  sini, air yang sama berubah nama menjadi air pengisi. Perbedaan yang mencolok antara air kondensat dengan air pengisi terletak pada tekanannya. Tekanan air pada sistem air pengisi naik hinggga lebih tinggi dari tekanan boiler.


Fungsi dari sistem air pengisi hampir sama dengan sistem air kondensat yaitu untuk menaikkan tekanan, menaikkan temperatur serta memurnikan air pengisi. Tekanan air pengisi perlu dinaikkan agar air pengisi dapat mengalir kedalam boiler. Tugas ini dilaksanakan oleh pompa air pengisi boiler (BFP). Disamping itu, selama melintasi sistem, air pengisi mengalami beberapa tahap pemanasan sehinggga mengalami kenaikkan temperatur.
Pemanasan ini dilakukan untuk dua tujuan.

Pertama, semakin dekat temperatur air pengisi masuk boiler dengan titik didih air pada tekanan boiler, maka semakin sedikit bahan bakar yang diperlukan untuk proses penguapan didalam boiler. Kedua, temperatur air pengisi yang akan masuk boiler sedapat mungkin harus mendekati temperatur metal boiler sebab perbedaaan yang besar antara keduanya dapat menimbulkan kerusakkan komponen boiler akibat thermal stress.
Fungsi pemurnian bertujuan untuk menghilangkan zat-zat pencemar padat dari air pengisi melalui cara kimia yaitu dengan meninjeksikan bahan kimia guna menggumpalkan zat-zat padat yang terlarut dalam air pengisi. Gumpalan zat-zat padat ini kemudian dapat dibuang melalui saluran blowdown pada boiler.

Sistem Udara & Pembakaran di Boiler


1.    Udara Primer ( primary air )

Seperti diketahui bahwa pada boiler-boiler batubara, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang baik, bongkahan batubara harus digiling menjadi bubuk halus didalam pulverizer. Setelah menjadi serbuk halus, baru dialirkan melaui pipa-pipa ke burner-burner batubara. Untuk mengalirkan serbuk batubara dari pulverizer ke burner diperlukan media

transportasi. Adapun media yang digunakan adalah udara yang dihembuskan melalui sebuah Fan. Udara ini dikenal dengan istilah udara primer (primary air) dan dihembuskan oleh Primary Air Fan (PAF).
Disamping sebagai sarana transportasi serbuk batubara, udara primer juga berfungsi untuk mengeringkan batubara didalam Pulverizer. Guna memenuhi fungsi ini, maka temperatur udara primer harus cukup tinggi untuk menguapkan air dari batubara. Karena itu umumnya dilengkapi dengan pemanas udara yang memanfaatkan panas gas buang, pemanas ini disebut Air Pre Heater (APH).

2.    Udara Sekunder ( secondary air )

Udara sekunder pada boiler batubara sama halnya dengan udara pembakaran (combustion air) pada boiler berbahan bakar minyak. Fungsi udara sekunder adalah memasok kebutuhan udara untuk proses pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar
Pasokan udara sekunder disediakan oleh FD Fan yang dialirkan melintasi pemanas awal udara (steam coil air heater) dan terus kepemanas udara Air Pre Heater (APH) untuk selanjutnya masuk kedalan windbox dan akhirnya didistribusikan melalui air register (Aux Damper) kedalam ruang bakar.
Didalam ruang bakar udara sekunder bertemu dengan campuran

antara udara primer dengan serbuk batubara sehingga terjadi proses pembakaran yang sempurna. Gas-gas bekas hasil pembakaran kemudian dihisap keluar dari ruang bakar oleh ID Fan.

3.    Sistem Gas Buang

Gas bekas (Flue gas) adalah merupakan gas-gas hasil dari proses pembakaran diruang bakar boiler. Didalam ruang bakar, gas bekas mengalir kearah atas sambil menyerahkan kandungan panasnya ke air yang berada didalam pipa-pipa dinding ruang bakar (water wall tube). Dari ruang bakar, gas bekas selanjutnya mengalir melintasi elemen-elemen larger platen SH, rear platen SH, platen RH, High RH, High SH kemudian mengalir ke low temperature SH, kemudian ke economizer yang menangkap sisa-sisa panas gas buang untuk memanaskan Feed Water yang akan menuju boiler drum, kemudian dialirkan ke Air Pre Heater (APH) yang juga memanfaatkan sisa- sisa panasa gas buang untuk memanaskan udara primer dan sekunder, kemudian Electric Static Precipitator (ESP) yang digunakan untuk menangkap abu sisa pembakaran yang terbawa gas buang, selanjutnya dihisap melalui ID Fan kemudian terakhir Stack menuju ke atmosfir.

Sistem Bahan Bakar

Sebelum mengoperasikan burner utama (normal operasi) terlebih dahulu dioperasikan ignitor (burner HSD) yang berfungsi sebagai penyala burner utama/penyalaan awal. HSD di transfer dari tanki HSD menggunakan Suplly Oil Pump menuju ke boiler dengan mengatur pressure header 3.5 MPa menggunakan sirkulasi SOP. Tujuan dijaga pressure adalah untuk kebutuhan atomisasi dengan cara mekanik. Setelah penyalaan menggunakan Oil Gun, selanjutnya burner utama dinyalakan yaitu dengan cara mengoperasikan Pulverizer. Batu bara yang sudah digiling pulverizer, di transfer dengan cara dihembuskan dengan udara Primer selanjutnya serbuk batu bara akan keluar melalu main burner yang kemudian terbakar oleh nyala api Oil Gun. Oil gun akan di matikan ketika pembakaran dipegang main burner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad